Setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN). Hari Gizi Nasional merupakan peringatan yang sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi yang seimbang untuk menunjang kesehatan. Dihari peringatan ini juga menjadi momen untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang cukup dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak buruk dari malnutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Kali ini RSUD Nganjuk mengadakan Talkshow dan live streaming di RSAL FM milik Diskominfo.
Pada talkshow kali ini nutrionist ahli dari RSUD Nganjuk yaitu Arinda Dyah Putri Widjanarko, S. Gz, memberikan materi yang berisikan tentang Hari Gizi Nasional (HGN) dengan tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”, dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk memilih dan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan seimbang, guna mendukung kesehatan seluruh anggota keluarga, dengan menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang memberikan gizi yang cukup, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral, yang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh, berkembang, dan berfungsi dengan optimal. Selain pemilihan dan konsumsi makanan bergizi, pola hidup sehat juga sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Dan tak lupa dia menjelaskan tentang kecukupan nutrisi untuk mendukung aktivitas fisik, pertumbuhan, dan fungsi tubuh secara optimal dengan panduan kebutuhan gizi harian yang seimbang melalui isi piringku serta mengenal pola hidup sehat. Dalam Isi Piringku setiap kali makan, 50 persen piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk. Isi piringku meliputi:
1. Makanan Pokok
Sumber karbohidrat dan tenaga utama, yang didapat dari beragam bahan makanan pokok. Seperti halnya Indonesia dengan keberagaman suku, budaya dan daerahnya, bahan makanan pokok di Indonesia pun beraneka ragam, seperti beras, jagung, sagu dan umbi-umbian (ubi, talas, singkong), kentang, gandum dan produk olahannya, seperti mie, roti dan pasta. Konsumsinya disesuaikan dengan kondisi, kebiasaan, dan budaya setempat.
2. Lauk Pauk
Sumber protein hewani dan nabati yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lauk hewani kandungan kolesterol dan lemaknya lebih tinggi, namun memiliki kandungan asam amino yang lebih lengkap dan mudah diserap tubuh. Sedangkan lauk nabati kandungan lemak tak jenuh dan isoflavonnya lebih tinggi, namun berisiko kurang higienis dalam proses pengolahannya dari kacang-kacangan. Contoh lauk hewani adalah daging merah (sapi, kambing, dll), unggas (ayam, bebek), ikan dan hasil laut, telur, susu dan produk olahannya. Sedangkan lauk nabati antara lain tahu, tempe, kacang-kacangan (kacang tolo, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau)
3. Buah-Buahan
Sumber serat, vitamin dan mineral yang memiliki berbagai manfaat seperti mengandung air dan sumber gizi yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sumber antioksidan alami terbesar yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah berbagai penyakit kronis, seperti stroke, jantung, hipertensi, kanker, dan kerusakan hati, kaya vitamin, mineral dan zat penting lainnya yang dapat menjaga kebugaran tubuh, obat luar tubuh untuk mengobati jerawat, bisul dan lain sebagainya. Konsumsi rutin buah-buahan, seperti pisang, melon, semangka, pepaya, belimbing, apel, jambu air dan lain sebagainya untuk mendapatkan manfaat optimalnya.
4. Sayur-sayuran
Sumber berbagai nutrisi penting, seperti asam folat, potassium, karoten, zat besi, vitamin A, vitamin, C dan vitamin E, dengan kandungan air yang tinggi. Contoh sayur-sayuran antara lain terong, timun, bayam, kangkung, buncis, brokoli, wortel, tomat, kol dan lain sebagainya.
Dalam momentum Hari Gizi Nasional dengan tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”, saya memiliki harapan besar kepada seluruh masyarakat Indonesia:
1. Saya berharap setiap keluarga semakin menyadari pentingnya memilih makanan yang bergizi seimbang, karena asupan gizi yang baik adalah pondasi untuk kesehatan tubuh dan pikiran.
2. Semoga masyarakat memahami bahwa makanan bergizi tidak harus mahal. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang kaya nutrisi, setiap keluarga bisa memenuhi kebutuhan gizinya.
3. Saya berharap masyarakat mulai menerapkan pola makan sehat sejak dini, baik di rumah maupun di luar rumah. Biasakan memilih makanan alami, rendah gula, garam, dan lemak jahat.
4. Semoga semakin banyak kolaborasi antara ahli gizi, pemerintah, komunitas, dan keluarga untuk meningkatkan edukasi dan akses pada makanan sehat di setiap lapisan masyarakat.
5. Mari kita bersama menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif dengan memperhatikan gizi keluarga kita hari ini. Kesehatan keluarga adalah kunci keberhasilan bangsa.
Sebagai ahli gizi RSUD Nganjuk, saya ingin mengingatkan bahwa perubahan kecil dalam pola makan bisa membawa dampak besar bagi kesehatan kita. Pilihlah makanan bergizi untuk membangun keluarga yang kuat dan sehat.