World Prematurity Day 2024 (Hari Prematur Sedunia Tahun 2024)
Setiap tanggal 17 November diperingati Hari Prematur Sedunia, sebuah momen yang mengingatkan kita akan keberanian para bayi prematur yang lahir sebelum waktunya. Perayaan ini pertama kali dicanangkan pada tahun 2008 oleh European Foundation for the Care of Newborn Infants (EFCNI) untuk meningkatkan kesadaran akan kelahiran prematur dan kekhawatiran bayi prematur dan keluarganya di seluruh dunia.
Kelahiran prematur adalah peristiwa persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu atau tiga minggu sebelum waktu yang seharusnya di mana bayi lahir lebih cepat dari perkiraan waktu persalinan. Kasus ini cukup umum terjadi, termasuk di Indonesia. Menurut situs resmi Kemenkes RI, Indonesia menempati posisi kelima tertinggi di dunia dalam jumlah kelahiran prematur, dengan sekitar 657.700 kasus.
Dalam memperingati Hari Prematur Sedunia, RSD Nganjuk berkomitmen memberikan perawatan terbaik bagi si kecil yang lahir lebih awal, demi tumbuh kembang yang optimal.
Kelahiran prematur dapat terjadi secara tidak terduga, begitu juga penyebabnya yang seringkali tidak diketahui. Namun ibu perlu mengenali gejala kelahiran dini sedari awal agar lebih waspada yaitu:
- Nyeri pinggang
- Kontraksi setiap 10 menit
- Kram di perut bagian bawah
- Keluar cairan dan lendir yang semakin banyak dari vagina
- Perdarahan vagina
- Peningkatan tekanan di bagian panggul dan vagina
- Mual dan muntah
Sementara itu, gejala juga dapat terlihat pada bayi dalam kandungan. Beberapa gejala prematuritas pada bayi antara lain:
- Bayi berukuran kecil, dengan kepala besar yang tidak proporsional.
- Wajah bayi tampak lebih tirus, tidak bulat seperti fitur wajah bayi dengan usia normal. Hal tersebut karena kurangnya simpanan lemak.
- Terdapat rambut halus (lanugo) yang menutupi sebagian besar tubuh.
- Suhu tubuh rendah, terutama tepat setelah bayi lahir karena kurangnya simpanan lemak tubuh.
- Mengalami gangguan pernapasan, atau sesak napas.
- Kurangnya refleks untuk mengisap dan menelan sehingga bayi kesulitan untuk menyusu
Lalu Mengapa Bayi Lahir Prematur? Terdapat banyak alasan mengapa bayi prematur bisa lahir, termasuk:
1. Faktor kesehatan ibu, di antaranya:
- Preeklamsia
- Gangguan pembekuan darah
- Penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi
- Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban, dan infeksi vagina
- Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim
- Pembukaan serviks yang terjadi lebih dini
- Stres
- Pernah mengalami keguguran
- Kelebihan atau kekurangan berat badan sebelum hamil
- Kekurangan nutrisi
- Kebiasaan merokok sebelum dan selama masa kehamilan
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil
- Penyalahgunaan NAPZA
- Cedera fisik, misalnya cedera akibat persalinan sebelumnya
- Pernah menjalani operasi pada serviks
- Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya
- Riwayat kelahiran prematur di dalam keluarga
2. Faktor kehamilan, seperti:
- Kelainan posisi atau gangguan fungsi plasenta
- Plasenta yang lepas sebelum waktunya
- Cairan ketuban yang terlalu banyak
- Perdarahan vagina selama masa kehamilan
- Hamil dengan bantuan prosedur bayi tabung
- Hamil di usia remaja atau di atas 40 tahun
- Tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik
- Jarak kehamilan yang terlalu dekat dari kehamilan sebelumnya
3. Faktor yang melibatkan janin, yaitu:
- Kehamilan kembar
- Janin menderita cacat lahir
- Gangguan perkembangan janin
- IUGR atau intrauterine growth restriction
Kelahiran prematur dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, persalinan prematur dapat direncanakan, terutama dalam kasus preeklampsia. Minggu-minggu terakhir kehamilan menjadi krusial bagi pertumbuhan janin, dan bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit. Sistem organ mereka mungkin belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka memerlukan perawatan intensif di unit perawatan neonatal (NICU). Di NICU, bayi prematur dapat mendapatkan bantuan pernapasan, perawatan khusus, dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. RSD Nganjuk menjadi rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan NICU bagi bayi-bayi yang prematur dan dokter spesialis anak anak.
Terapi yang diberikan bergantung pada tingkat kematangan bayi dan masalah kesehatan lain yang mungkin ada. Beberapa aspek perawatan bayi prematur meliputi:
- Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU): Bayi prematur yang lahir dengan masalah kesehatan serius mungkin memerlukan perawatan di NICU, di mana tim medis terlatih akan memberikan perawatan intensif.
- Pemberian Nutrisi: Bayi prematur mungkin memerlukan dukungan nutrisi tambahan, termasuk pemberian susu ibu melalui pompa atau melalui tabung makanan.
- Pemantauan Pernapasan dan Detak Jantung: Bayi prematur cenderung memiliki masalah pernapasan dan detak jantung yang memerlukan pemantauan ketat.
- Stimulasi dan Perkembangan: Bayi prematur perlu menerima stimulasi yang tepat dan perawatan khusus untuk mendukung perkembangan fisik dan neurologis mereka.
Meskipun banyak yang selamat setelah dirawat, kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia. Bayi yang lahir terlalu dini mungkin memiliki lebih banyak masalah kesehatan daripada bayi yang lahir tepat. Semakin dini bayi lahir, semakin tinggi pula risiko komplikasinya. Beberapa tingkatkan seberapa dini bayi lahir prematur yaitu:
- Late preterm, bayi lahir antara 34 hingga 36 minggu kehamilan lengkap.
- Moderately preterm, bayi lahir antara 32 hingga 34 minggu kehamilan.
- Very preterm, bayi lahir kurang dari 32 minggu kehamilan.
- Extremely preterm, bayi lahir pada atau sebelum 24 minggu kehamilan.
Sedangakn beberapa komplikasi yang mungkin terjadi yaitu :
1. Komplikasi jangka pendek, meliputi:
- Gangguan fungsi organ, seperti jantung dan otak
- Gangguan sistem pernapasan
- Gangguan saluran pencernaan
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
- Gangguan pengaturan suhu tubuh
- Penyakit kuning, karena organ hatinya belum sempurna
2. Komplikasi jangka panjang, seperti:
- Lumpuh otak (cerebral palsy)
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan
- Penurunan kecerdasan
- Masalah pada gigi
- Gangguan psikologis
- Kematian mendadak
Penting bagi para ibu hamil, untuk mengambil langkah yang dapat mengurangi risiko kelahiran prematur meliputi.
- Jalani pola makan dan hidup sehat sebelum dan selama kehamilan. Pastikan untuk mengonsumsi banyak biji-bijian, protein tanpa lemak, sayuran, dan buah-buahan.
- Minum banyak air setiap hari. Jumlah yang disarankan adalah delapan gelas per hari, tapi minumlah lebih banyak jika berolahraga.
- Konsumsi aspirin setiap hari sejak trimester pertama. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat kelahiran prematur. Dokter mungkin merekomendasikan untuk mengonsumsi 60 hingga 80 miligram aspirin setiap hari.
- Berhenti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau menggunakan obat resep tertentu secara berlebihan. Gaya hidup ini jika dijalani selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir tertentu, serta keguguran.
- Konsumsi suplemen progesteron. Khususnya untuk wanita yang memiliki riwayat kelahiran prematur atau memiliki ukuran serviks yang pendek.
Inti dari semua pencegahan adalah menjalani pola hidup sehat secara lebih disiplin. Ketika hamil, ibu bukan hanya memikirkan kesehatan sendiri, namun juga harus memberikan nutrisi cukup bagi bayi. Pastikan ibu melakukan pencegahan kelahiran prematur secara tepat dan cepat.
Melalui Peringatan Hari Prematur Sedunia ini diharapkan semakin banyak ibu muda yang sadar akan pentingnya perawatan selama masa kehamilan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi, sehingga dapat mengurangi angka kelahiran prematur di Indonesia.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan standar pemeriksaan kesehatan selama kehamilan. Setidaknya, ibu harus memeriksakan kehamilannya enam kali sepanjang masa kehamilan, yaitu satu kali di trimester pertama, dua kali di trimester kedua, dan tiga kali di trimester ketiga. Pemeriksaan pada trimester pertama dan ketiga perlu dilakukan di dokter agar ibu mendapatkan pemeriksaan secara komprehensif untuk mendeteksi faktor risiko komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan ataupun penyakit penyerta lainnya. Penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan mereka dengan baik dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengidentifikasi risiko lebih dini. Perawatan dan dukungan medis yang tepat sangat penting untuk membantu bayi prematur mengatasi tantangan awal mereka dan berkembang menjadi anak yang sehat. Dengan penanganan yang tepat dan perawatan yang sesuai, bayi prematur memiliki peluang hidup yang baik dan dapat tumbuh dengan sehat.
-
18 Nov, 2024 13:53